Kamis, 03 Juli 2008

Waspada Gerakan Islam Yang Menggerogoti Keutuhan NKRI

NII AL Zaytun dan Kemunafikan

Setiap Muslim dimanapun mereka berada, pasti akan menginginkan bentuk pemerintahan yang Islami. Dan untuk menjadikan suatu pemerintahan yang Islami tentu butuh proses dan cara. Beberapa organisasi Islam sudah mewacanakan hal tersebut, sebut saja “Hizbut Tahrir”. Tetapi apa jadinya jika cara yang digunakan bertentangan dengan prinsip Islam itu sendiri?. Apa jadinya jika Islam hanya digunakan sebagai alat politik untuk kepentingan beberapa orang?. Tentu hal itu dilarang oleh Allah. Itulah yang ditengarai dilakukan oleh organisasi Islam yang tergabung dalam “Al-Zaytun”.


Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa Islam sebagai kendaraaan politik, yang hanya digunakan untuk kepentingan orang tertentu selalu berhasil?. Apakah kaum muslim lemah dalam hal Aqidah, sehingga setiap yang berlabel Islam atau sesuatu yang dinamai dengan bahasa Arab selalu menarik perhatian kaum Muslim?. Lemahnya dalam hal aqidah Islam akan membuat umat muslim mudah untuk didoktrin dengan paham Islam yang menyimpang. Manusia mudah untuk didoktrin karena mereka lebih kuat dalam hal perasaaan (jiwa) daripada rasio. Sedangkan Islam adalah keseimbangan antara perasaan, rasio dan tubuh (Mind, Body and Soul).

Seseorang yang terlalu kuat perasaannya dan lemah dalam rasio akan mudah untuk didoktrin, karena adanya suatu perasaan takut jika mereka tidak berlaku sesuai ajaran yang didoktrinkan. Mereka akan menjadi buta dalam hal pemikiran. Apa jadinya jika anda sudah terdoktrin?. Yang terjadi adalah anda akan mudah digerakkan, bagai kerbau dicocok hidungnya. Hubungan antara Ter-doktrin dan Ber-ilmu itu beda tipis. Orang yang ter-doktrin tidak mengerti sumber dan tujuan dari sebuah ajaran. Sedangkan orang yang ber-ilmu adalah orang yang bisa memberikan solusi dan tidak akan bisa men-doktrin. Orang yang ber-ilmu akan mencari kesesuaian antara rasio, hati dan kenyataan. Orang bisa ter-doktrin karena kurang ber-ilmu. Baik dalam Islam, Kristen dan agama lain sebagian dari mereka adalah orang yang ter-doktrin.


Menyikapi tentang Al-Zaytun sebenarnya lebih susah dibandingkan LDII. Karena Al-Zaytun itu ibarat kemunafikan. Disatu sisi selalu menggunakan ayat-ayat Al-Quran sebagai dalil tetapi perbuatannya jauh dari yang diinginkan Al-Quran. Kalau kita lihat ayat-ayat Al-Quran yang dipakai sebagai dalil, sekilas memang tidak ada yang salah, tetapi prakteknya tidak sesuai dengan falsafah Islam sendiri

Tidak ada komentar: