Kamis, 28 Agustus 2008

ujung tak berpangkal

Tepat jam 10 tadi pagi aku terbangun, yah memang sebahagian orang bilang ntu siang...tapi jam segitu terasa pagi buat aku, terlebih beberapa hari ini kualitas tidur ku selalu terganggu oleh gaduhnya suara mahasiswa OSPEK di lingkungan IAIN Sunan Ampel Surabaya, jujur ingin aku teriak melengking menghentikan aktifitas mereka...tapi bukankah dulu waktu masih mahasiswa aku juga pernah lebih rese' dari mereka...Sumapah Mahasiswa, lagu2 pergerakan dan icon2 perlawanan terus di kumandangkan, entah sampai kapan idealisme itu bertahan.

Pagi itu, aku disambut oleh senyuman kedua karyawanku, berbisik aku berkata kepada lilik salah satu dari mereka, "lik, tolong nylain airnya". dengan logat jawa yang kental dia menjawab,"inggih mas". dengan dingin yang cukup menusuk (menurutku entah menurut anda) aku paksakan tubuh ini menerima segarnya air sumur yang jujur saja terasa bau, he he he. namun, aku paksa guyur air itu sedikit demi sedikit, hingga tak terasa sudah lebih dari 20 menit aku di kamar mandi. yah setidaknya pagi ini aku mandi dan ikut merasakan segarnya udara pagi surabaya, karena bentar lagi surabaya akan terasa sangat panas.

Sambil duduk diteras, di temani secangkir kopi dan sebatang rokok yang memang sudah agak lama aku menghamba kepadanya, kuperhatikan kaki-kaki itu malangkah, ada yang antai berjalan, ada yang tegesa-gesa setengah berlari, bahkan ada yang berlari sekuat tenaga. teriakan panitia OSPEK menggelegar menunjukan kuasanya atas adik kelas mereka yang sedang diperkenalkan kepada calon kampus nya, ah ternyata sama saja, paling2 mereka sedang menunjukan taringnya sambil melirik siapa saja yang akan jadi korban cintanya (sekali-sekali su'udzon ga pa pa kan, he he he).

saya menulis ini memang tanpa arah dan ngga tau tujuannya kemana, jadi ya mohon maaf klo ga ada hikmah apapun didalamnya...tapi saya masih tetap di iringi oleh teriakan dan yel-yel para peserta OSPEK loh..(apa hubungannya ya)...yah ternyata saya harus akhiri tulisan ngga bermakna ini, karena barusan rektor IAIN Sunan Ampel sms saya minta diantarkan ke Tuban, tapi tenang aja saya berangkat bukan untuk menemani beliau berbicara ko, pi cuma sekedar jadi khadim dan supirnya, he he he....wallahul munafik ila aqwami as-syarik tsumma salmu'alaikum wr.wb

Tidak ada komentar: